RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMA NEGERI 22 PALEMBANG
Mata pelajaran : BIOLOGI
Kelas/Semester : X IPA / 2
Materi Pokok : Pencemaran Lingkungan Air
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
A. Kompetensi
Inti (KI)
1.
Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2.
Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, peduli, santun, responsif, dan pro aktif,
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menerapkan pengetahuan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3.
Memahami, menerapkan,
menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, berdasarkan rasa
ingintahuannya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humanoira
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4.
Mengolah, menalar, dan
menyajikan dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode
sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi
Dasar (KD)
1.
3.10 Menganalisis
data perubahan lingkungan dan dampak dari perubahan – perubahan tersebut bagi kehidupan.
2.
4.10 Memecahkan masalah lingkungan dengan membuat desain produk daur ulang limbah dan upaya
pelestarian.
C. Indikator
Pencapaian Kompetensi
1.
KD
3.10
1.
Siswa dapat mencari dan menulis akibat dampak dari pencemaran air.
2.
Siswa dapat Menjelaskansumber-sumber pencemaran air.
2.
KD
4.10
1.
Siswa dapat melakukan penangulangan pencemaran lingkungan air.
2.
Siswa dapat menyajikan data banyaknya kerusakan sumber air.
D.
Materi Pelajaran
Air merupakan komponen penting dalam kehidupan. Air sebagai sumber daya alam sangat penting dan mutlak diperlukan semua makhluk hidup, termasuk manusia. Air memiliki jumlah yang besar, yakni dua pertiga dari seluruh luas permukaan bumi. Air juga merupakan unsur pembentuk utama dalam tumbuhan, hewan dan manusia.
Air merupakan komponen penting dalam kehidupan. Air sebagai sumber daya alam sangat penting dan mutlak diperlukan semua makhluk hidup, termasuk manusia. Air memiliki jumlah yang besar, yakni dua pertiga dari seluruh luas permukaan bumi. Air juga merupakan unsur pembentuk utama dalam tumbuhan, hewan dan manusia.
Air merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui
dan tersedia melimpah dalam jumlah yang konstan dan memiliki siklus tetap.
Jenis air yang paling banyak digunakan adalah air tawar.
Pencemaran atau polusi air adalah penyimpangan
sifat-sifat air dari keadaan normal, bukan dari kemurniannya. Air yang tersebar
di alam tidak pernah terdapat dalam bentuk murni, tetapi bukan berarti semua
air sudah terpolusi. Sebagai contoh, meskipun di daerah pegunungan atau hutan
yang terpencil dengan udara yang bersih dan bebas dari polusi, air hujan selalu
mengandung bahan-bahan terlarut seperti CO2, O2 dan N2,
serta bahan-bahan tersuspensi seperti debu dan partikel-partikel lainnya yang
terbawa dari atmosfer.
Pencemaran air menurut Peraturan Pemerintah RI No. 82
Tahun 2001 adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan
atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air
turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi
sesuai dengan peruntukannya.
1.
Sumber Pencemar Air
Sumber
pencemar air dibagi menurut karakteristik masing-masing sumber pencemar. Sumber
pencemar berdasarkan asalnya dibagi menjadi 2 yaitu :
a.
Sumber Pencemar Domestik
Limbah domestik adalah semua buangan yang berasal dari
kamar mandi, kakus, dapur, tempat cuci pakaian, apotek, rumah sakit, rumah
makan dan sebagainya. Limbah tersebut secara kualitatif dapat mengandung bahan
organik, garam terlarut, lemak, bakteri (terutama golongan fekal coli), jasad
patogen, parasit, hingga bahan berbahaya dan beracun.
b.
Sumber Pencemar Non-domestik
Limbah non-domestik sangat bervariasi, terutama limbah
yang berasal dari kegiatan industri. Kegiatan bidang perindustrian pada umumnya
menimbulkan pencemaran air. Beberapa jenis industri menggunakan air dengan
volume sangat besar, yang diperoleh baik dari sumber air tanah maupun air
permukaan.Penggunaan air ini berpengaruh terhadap sistem hidrologi sekitar,
sedangkan limbah pertanian biasanya terdiri atas bahan padat bekas tanaman yang
bersifat organis, bahan pemberantas hama dan penyakit (pestisida), serta bahan
pupuk yang mengandung diantaranya nitrogen, fosfor, sulfur, dan mineral.
Berdasarkan bentuk sebarannya, sumber pencemaran air
dibagi menjadi dua, yaitu :
a.
Sumber
pencemaran tersebar (non point source pollution). Merupakan sumber
pencemar yang tidak terlokalisasi secara definitif. Sumber pencemaran ini
biasanya berasal dari daerah pinggiran kota (sub-urban), kota-kota
besar, rumah-rumah pedesaan (rular homes), pertanian dan peternakan.
Sumber pencemaran ini tersebar dari beberapa daerah dan tidak langsung
mencemari badan air. Biasanya, pencemar ini terlebih dahulu mencemari air tanah
atau saluran air (saluran air terbuka maupun tertutup), yang kemudian bermuara
di badan air, seperti sungai dan lau
b.
Sumber pencemaran titik (point source pollution). Merupakan
sumber pencemaran yang berasal dari titik-titik tertentu di sepanjang badan air
penerima (sungai). Sumber pencemaran ini dapat diketahui dengan jelas lokasi
sumbernya. Sumber pencemaran ini terutama berasal dari pipa-pipa pembuangan
limbah cair dari industri yang tidak mengolah limbahnya. Selain itu pencmaran
ini juga berasal dari buangan hasil pengolahan limbah di IPAL (Instalasi
Pengolahan Air Limbah) yang tidak memenuhi syarat baku mutu air limbah yang
ditetapkan.
2.
Polutan Air
Polutan
air merupakan zat yang mencemari air. Polutan memiliki bentuk dan jenis yang
beragam. Menurut bentuknya, polutan air dibagi menjadi tiga, yaitu :
a. Padat, misalnya sampah, hasil erosi tanah dan sebagainya.
b. Cair, misalnya limbah cair dari industri dan rumah tangga,
hujan asam.
c. Gas, misalnya gas karbon dioksida hasil pembakaran dari
kendaraan atau asap pabrik, yang masuk
ke dalam air melalui pertukaran udara.
Ciri-ciri air yang mengalami polusi sangat bervariasi
tergantung dari jenis air dan polutannya atau komponen yang mengakibatkan
polusi. Contohnya air minum yang terpolusi mungkin rasanya akan berubah
meskipun perubahan baunya sukar dideteksi, kehidupan hewan air akan berkurang
pada sungai yang terpolusi berat, atau minyak yang terlihat terapung pada
permukaan air laut menunjukkan adanya polusi. Menurut Fardiaz (1992) polutan
air dikelompokkan menjadi sembilan kelompok berdasarkan perbedaan-perbedaan
sifatnya :
a.
Padatan
b.
Bahan buangan yang membutuhkan oksigen (oxygen-demanding
waste)
c.
Mikroorganisme
d.
Komponen organik sintetik
e.
Nutrien tanaman
f.
Minyak
g.
Senyawa anorganik dan mineral
h.
Bahan radioaktif
i.
Panas
Pengelompokkan tersebut di atas bukan merupakan
pengelompokan yang baku, karena suatu jenis polutan mungkin dapat dimasukkan ke
dalam lebih dari satu kelompok. Sebagai contoh, bakteri dapat dimasukkan ke
dalam kelompok mikroorganisme maupun kelompok padatan tersuspensi. Suatu limbah
atau bahan buangan mungkin mengandung lebih dari satu macam polutan. Sebagai
contoh, sampah organik adalah suatu bahan buangan yang membutuhkan oksigen,
tetapi juga mengandung mikroorganisme dan mungkin nutrien tanaman. Jadi
pengelompokan di atas lebih bersifat untuk memudahkan dalam pembahasan mengenai
berbagai jenis polutan.
3.
Indikator Pencemaran Air
Pencemaran
air dapat diketahui dari aspek fisik-kimia dan/atau aspek biologi. Beberapa
indikator pencemar air aspek fisika-kimia adalah sebagai berikut :
A.
pH (derajat keasaman)
pH sautu badan air merupakan indikasi keseimbangan
antara asam (ditandai dengan ion H+) dan basa (OH-).
Keduanya merupakan ion pembentuk air (H2O). Air murni memiliki asam
dan basa dalam jumlah yang seimbang pada pH 7. Air bersifat asam bila pH-nya
kurang dari 7, dan bila lebih dari 7 air akan bersifat basa. Apabila pH air
kurang dari 5 dan lebih dari 9, maka badan air tersebut telah dikatakan
tercemar.
B.
Suhu
Suhu air berkisar pada 25oC Suhu
air pada tiap badan air berbeda-beda tergantung pada ketinggian dan kondisi
geografis. Suhu air di daerah tropis berbeda dengan suhu air di daerah
subtropis. Air dikatakan tercemar apabila suhu air pada wilayah tersebut
berubah secara drastis.
C.
Warna
Air yang memenuhi syarat kesehatan secara umum adalah
tidak berasa, tidak berbau dan tidak berwarna (jernih). Ketiga syarat tersebut
bukan sekedar merupakan syarat estetika, tapi juga merupakan indikasi apakah
air tersebut tercemar atau tidak. Perubahan warna air bisa diakibatkan karena
partikel terlarut seperti lumpur, fitoplankton dan mikroorganisme yang bersifat
mikroskopis. Sumber pencemaran warna terutama berasal dari limbah cair industri
cat, industri tekstil dan pencelupan kain, serta industi pewarna pakaian dan
makanan.
D.
Disolved Oxygen (DO)
DO atau oksigen terlarut, adalah banyaknya oksigen
yang terlarut dalam satu liter air (mg/l). Oksigen merupakan gas yang sangat
dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk proses metabolisme. Kehidupan tumbuhan dan
organisme perairan tergantung dari kemampuan badan air mempertahankan jumlah
oksigen terlarut dalam air. Semakin rendah jumlah oksigen terlarut dalam air
menunjukkan makin tingginya tingkat pencemaran suatu perairan.
E.
Biological Oxygen Demand (BOD)
BOD atau permintaan oksigen biologis, adalahh jumlah
oksigen (dalam mg) yang diperlukan oleh mikroorganisme (terutama bakteri) untuk
proses penguraian/oksidasi dan stabilisasi bahan organik secara biologis pada
kondisi aerobik (kondisi dimana mikroba tidak dapat hidup tanpa oksigen) dalam
satu liter air limbah. BOD yang tinggi mengindikasikan adanya bahan organik
yang tinggi pula, dan itu berarti tingkat pencemaran di suatu badan air juga
tinggi. hal ini dikarenakan mikroorganisme memerlukan oksigen dalam jumlah
besar untuk menguraikan bahan organik dalam jumlah besar pula.
F.
Chemical Oxygen Demand (COD)
COD atau permintaan oksigen kimiawi merupakan
pengukuran jumlah bahan organik dengan menggunakan persamaan dari jumlah
oksigen (dalam mg) yang diperlukan untuk mengoksidasikan bahan organik secara
kimiawi dalam satu liter air limbah. Nilai COD selalu lebih besar dari BOD. Hal
ini dikarenakan tidak semua bahan organik yang dihitung melalui persamaan kimia
mampu diuraikan oleh mikroorganisme.
G.
Logam Berat
Logam tertentu sejatinya dibutuhkan oleh tubuh, namun
dalam jumlah yang cukup dan tidak berlebih, seperti zat besi untuk pembentukan
sel darah merah. Air dikatakan tercemar apabila kandungan logam di dalam air
tersebut melebih batas dan jumlah yang ditentukan sehingga bersifat racun dan
berdampak negatif terhadap sistem tubuh, jenis logam berat paling berbahaya
adalah raksa, perak, tembaga.
Deterjen yang selama ini kita gunakan untuk mencuci pakaian sebenarnya merupakan hasil sampingan dari proses penyulingan minyak bumi yang diberi berbagai tambahan bahan kimia seperti fosfat, silikat, bahan pewarna dan bahan pewangi. Generasi awal deterjen pertama kali muncul dan mulai diperkenalkan ke masyarakat sekitar tahun 1960-an dengan menggunakan bahan kimia pengaktif permukaan (surfaktan) Alkyl Benzene Sulfonat (ABS) sebagai penghasil busa.
Deterjen yang selama ini kita gunakan untuk mencuci pakaian sebenarnya merupakan hasil sampingan dari proses penyulingan minyak bumi yang diberi berbagai tambahan bahan kimia seperti fosfat, silikat, bahan pewarna dan bahan pewangi. Generasi awal deterjen pertama kali muncul dan mulai diperkenalkan ke masyarakat sekitar tahun 1960-an dengan menggunakan bahan kimia pengaktif permukaan (surfaktan) Alkyl Benzene Sulfonat (ABS) sebagai penghasil busa.
Awalnya inovasi yang dianggap cemerlang ini
mendapatkan respon yang menggembirakan. Namun seiring berjalannya waktu, ABS
setelah diteliti lebih lanjut diketahui mempunyai efek destruktif (buruk)
terhadap lingkungan yakni sulit diuraikan oleh mikroorganisme. Hal ini
menjadikan sisa limbah deterjen yang dikeluarkan setiap hari oleh rumah tangga
akan menjadi limbah berbahaya dan mengancam stabilitas lingkungan hidup kita.
Beberapa negara di dunia secara resmi telah melarang
penggunaan zat ABS ini dalam pembuatan deterjen dan memperkenalkan senyawa
kimia baru yang disebut Linier Alkyl
Sulfonat atau lebih sering jika kita lihat di berbagai label produk
deterjen yang kita pakai dengan nama LAS yang relatif lebih ramah lingkungan.
Akan tetapi penelitian terbaru oleh para ahli menyebutkan bahwa senyawa ini
juga menimbulkan kerugian yang tidak sedikit terhadap lingkungan. Menurut data
yang diperoleh bahwa dikatakan alam lingkungan kita membutuhkan waktu selama 90
hari untuk mengurai LAS dan hanya 50% dari keseluruhan yang dapat diurai
Pembuangan limbah ke sungai/sumber-sumber air tanpa
treatment sebelumnya, mengandung tingkat polutan organik yang tinggi serta mempengaruhi kesesuaian air sungai untuk digunakan manusia
dan merangsang pertumbuhan alga maupun tanaman
air lainnya. Selain itu deterjen dalam badan air dapat merusak insang
dan organ pernafasan ikan yang mengakibatkan toleransi ikan terhadap badan air
yang kandungan oksigennya rendah menjadi menurun. Ikan
membutuhkan air yang mengandung oksigen paling sedikit 5 mg/ liter atau 5 ppm
(part per million). Apabila kadar oksigen kurang dari 5 ppm, ikan akan mati,
tetapi bakteri yang kebutuhan oksigen terlarutnya lebih rendah dari 5 ppm akan
berkembang. Apabila sungai menjadi tempat pembuangan limbah yang mengandung
bahan organik, sebagian besar oksigen terlarut digunakan bakteri aerob untuk
mengoksidasi karbon dan nitrogen dalam bahan organik menjadi karbondioksida dan
air. Sehingga kadar oksigen terlarut akan berkurang dengan cepat dan akibatnya
hewan-hewan seperti ikan, udang dan kerang akan mati.
Keberadaan busa-busa di permukaan air juga menjadi
salah satu penyebab kontak udara dan air terbatas sehingga menurunkan oksigen
terlarut. Dengan demikian akan menyebabkan organisme air kekurangan oksigen dan
dapat menyebabkan kematian (Ahsan et al, 2005).
Ikan mas (Cyprinus carpio) adalah organisme air yang responsif atau peka terhadap perubahan yang terjadi pada lingkungannya. Insang adalah alat yang digunakannya untuk bernafas. Pada insang terjadi pertukaran O2 dan CO2. Mekanismenya adalah tutup insang menutup à mulut terbuka à air masuk melalui mulut à lalu air melewati insang, terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida à mulut menutup, tutup insang (operculum) terbuka dan akhirnya air keluar dari insang. Oksigen masuk ke aliran darahnya. Ikan mas dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian antara 150-1000 m diatas permukaan laut dengan suhu 20 oC-25 oC pH air antara 7-8 (Herlina, 2002).
Ikan mas (Cyprinus carpio) adalah organisme air yang responsif atau peka terhadap perubahan yang terjadi pada lingkungannya. Insang adalah alat yang digunakannya untuk bernafas. Pada insang terjadi pertukaran O2 dan CO2. Mekanismenya adalah tutup insang menutup à mulut terbuka à air masuk melalui mulut à lalu air melewati insang, terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida à mulut menutup, tutup insang (operculum) terbuka dan akhirnya air keluar dari insang. Oksigen masuk ke aliran darahnya. Ikan mas dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian antara 150-1000 m diatas permukaan laut dengan suhu 20 oC-25 oC pH air antara 7-8 (Herlina, 2002).
E. Kegiatan
pembelajaran
Pertemuan Pertama:
a.
Pendahuluan/Kegiatan
Awal (15 menit)
1. Salam, doa, (Sebagai implementasi nilai religius)
2. absensi,
pengkondisian kelas, (sebagai
implementasi nilai disiplin)
3.
apersepsi, motivasi, penyajian prasyarat.
4. Guru menentukan kelompok pada siswa untuk melakukan kegiatan diskusi.
1.
Mengamati
Peserta didik memperhatikan pejelasan guru saat menerangkan materi ajar, kemudian peserta didik membaca hasil studi dari berbagai laporan media mengenai perusakan lingkungan, mendiskusikan secara kelompok untuk menemukan faktor penyebab terjadinya.
Peserta didik memperhatikan pejelasan guru saat menerangkan materi ajar, kemudian peserta didik membaca hasil studi dari berbagai laporan media mengenai perusakan lingkungan, mendiskusikan secara kelompok untuk menemukan faktor penyebab terjadinya.
2.
Menanya
Apa saja penyebab terjadinya pencemaran linkungan (air) beserta dampaknya?
Apa saja penyebab terjadinya pencemaran linkungan (air) beserta dampaknya?
3.
Mengumpulkan
informasi
Peserta didik mengumpulkan informasi sebagai bahan diskusi atau sebagai topic yang akan didiskusikan. Dengan melakukan percobaan polusi air untuk menemukan daya tahan makhluk untuk kelangsungan kehidupannya. Melalui kerja kelompok.
Peserta didik mengumpulkan informasi sebagai bahan diskusi atau sebagai topic yang akan didiskusikan. Dengan melakukan percobaan polusi air untuk menemukan daya tahan makhluk untuk kelangsungan kehidupannya. Melalui kerja kelompok.
4.
Mengasosiasikan
Peserta didik dalam kelompok menyimpulkan hasil pengamatan, diskusi, tentang dampak Pencemaran Air, penyebab, pencegahan serta penanggulangannya sesuai dengan data yang diperoleh.
Peserta didik dalam kelompok menyimpulkan hasil pengamatan, diskusi, tentang dampak Pencemaran Air, penyebab, pencegahan serta penanggulangannya sesuai dengan data yang diperoleh.
5.
Mengkomunikasikan
Laporan hasil pengamatan secara tertulis (portofolio)
Presentasi secara lisan tentang kerusakan lingkungan
Laporan hasil pengamatan secara tertulis (portofolio)
Presentasi secara lisan tentang kerusakan lingkungan
c.
Penutup (10
menit)
1. Guru memberikan soal dan tugas/pr kepada siswa.
2. Guru
menginformasikan materi yang akan dipelajari selanjutnya dan menutup pelajaran.
3.
Refleksi /umpan balik.
F. Penilaian
1.
Teknik penilaian
1. Tugas Individu
Contoh instrumen tes tertulis
1. Apa yang dimaksud dengan lingkungan?
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pencemaran lingkungan?
3. Tuliskan bagaimana cara penanggulangan pencemaran linkungan ?
4. Tuliskan ciri-ciri Air yang telah tercemar ?
5. Tuliskan ulah manusia yang dapat menyebabkan pencemaran Air ?
2. Tugas Kelompok
1. Tugas Individu
Contoh instrumen tes tertulis
1. Apa yang dimaksud dengan lingkungan?
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pencemaran lingkungan?
3. Tuliskan bagaimana cara penanggulangan pencemaran linkungan ?
4. Tuliskan ciri-ciri Air yang telah tercemar ?
5. Tuliskan ulah manusia yang dapat menyebabkan pencemaran Air ?
2. Tugas Kelompok
Soal diskusi
Susunlah huruf-huruf pada kolom B sehingga merupakan kata kunci (jawaban)
dari pertanyaan kolom :
A
1. Menggunakan kembali limbah.
2.
Akibat dari penggunan pestisida
yang secara berlebihan, dan dari limbah pabrik pabrik yang dibuang begitu
saja.
3.
Pencemaran yang disebabkan oleh
mikroorganisme, seperti E. Coli dan Salmonella thyposa.
4.
Pengurangan penggunaan barang yang
penyebab limbah.
5.
Daur ulamg limbah
|
B
a.
a. Nikagro
b.
b. reduce
c.
c. Euser
d.
d. ira naramecpen
e.
e. Clecyre
f.
f. logiobi naramecpen
|
2.
Instrumen penilaian
1. Instrumen Penilaian Individu
1. Instrumen Penilaian Individu
Materi : Pencemaran Linkungan (Air)
Kelas/Semester :
X Ipa/2
No.
|
Nama
|
Disiplin
|
Kerja sama
|
Kejujuran
|
Kepedulian
|
Tanggung jawab
|
Jumlah Skor
|
Nilai
|
1.
|
||||||||
2.
|
||||||||
3.
|
||||||||
4.
|
||||||||
5.
|
||||||||
6.
|
||||||||
7.
|
2. Instrument penilaian Kelompok
No
|
Nama Kelompok
|
Waktu
|
Tugas Kelompok
|
Jumlah Score
|
ket
|
||||||||
Kualitas
rangkuman
|
makalah
|
Laporan
Pengamatan
|
Laporan Eksperimen
|
||||||||||
1
|
|||||||||||||
2
|
|||||||||||||
3
|
|||||||||||||
G.
Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar
1.
Media/alat
1. Laptop
2. Infokus
1. Laptop
2. Infokus
2.
Bahan
1. Bahan dari internet yang relevan
2. Foto perubahan lingkungan
3. Charta lingkungan alami dan lingkungan perairan yang rusak
1. Bahan dari internet yang relevan
2. Foto perubahan lingkungan
3. Charta lingkungan alami dan lingkungan perairan yang rusak
3.
Sumber Belajar
1. Ensiklopedia teks book atau buku reverensi ilmiah
1. Ensiklopedia teks book atau buku reverensi ilmiah
Mengetahui Palembang , 24 Oktober 2015
Kepala SMAN 22 palembang
Guru Mata Pelajaran Biologi
Drs. Ulung Wibowo Ahmad Trian Azhari.
NIP. 195611291989031001 NIP.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar